Selasa, 29 Januari 2013

SAAT TERJADI KECELAKAAN DI JALAN RAYA

By YMVC



Mungkin diantara kalian ada yang pernah melihat kecelakaan dijalan, atau bahkan pernah terjadi langsung didepan mata kepala anda sendiri. Hal ini terjadi karena banyak pengendara yang tak mematuhi tata tertib dijalan. Dan saat kita melihat kecelakaan itu, kita dituntut untuk saling membantu dan tidak bersikap apatis.
Sebagai seorang Komisaris Polisi TMC Polda Metro Jaya, Sugen Budiono menjelaskan. Bahwasanya ketika kita melihat adanya kejadian kecelakaan didepan mata sendiri, diwajibkan bagi para pengendara lainnya untuk saling membantu. Dan berikut adalah pedoman yang diberikan pihak kepolisian.

1. Menguasai keadaan
Pada saat anda melihat kecelakaan dijalan, sebaiknya anda juga mencatat nomor kendaraan yang saat itu terlibat. Maksudnya bila ada kendaaan yang terlibat lalu melarikan diri, catat no polisi si pelaku, jenis, merek, warna, dan tipe kendaraannya. Sebisa mungkin hindari para masyarakat yang sedang merokok atau membawa bahan yang mudah terbakar. Segera membawa korban kecelakaan ke Rumah Sakit terdekat. Hindarkan, simpan, dan sembunyikan barang-barang berharga milik korban dari tangan-tangan jahil. Mematikan mesin, menutup kebocoran bahan bakar jika ada demi menghindari kecelakaan yang lebih besar. Jika kecelakaan terjadi dimalam hari, gunakan pencahayaan hanya dari senter, dan tidak menggunakan api.
2. Pemberian pertolongan
A. Saat ingin memberikan penyelamatan korban, gunakan selalu pertolongan pertama dengan tepat. Jangan memberikan pertolongan yang asal, karena akan membahayakan nyawa korban.
B. Jika bisa, hentikan kendaraan yang berada didekat kecelakaan untuk membantu membawa korban ke rumah sakit terdekat. Jangan lupa mencatat no polisi, merek, dan warna mobil yang membawa korban.
C. Jika di salah satu benda korban ada misalnya handphone atau kartu nama yang bisa dihubungi. Sesegera mungkin hubungi pihak keluarga atau orang terdekat korban.
D. Saat korban kecelakaan melebihi satu orang, usahakan berikan pertolongan kepada yang mendapatkan luka parah lebih dahulu, setelah itu baru yang lebih ringan lukanya. Selain itu jangan lupa meminta pertolongan masyarakat sekitar.
3. Menghubungi pihak berwajib
A. Saat terjadi kecelakaan, jangan lupa juga untuk segera melapor ke petugas yang berada ditempat kejadian atau menelpon langsung kepihak kepolisian.
B. Jika bisa, diusahakan saat korban terdampar untuk memberikan tanda tempat korban dengan memakai kapur atau bahan tulis lain. Setelah itu pindahkan korban ke tempat yang layak.
C. Memberikan keterangan selengkap-lengkapnya ke pihak berwajib mengenai kronologi kecelakaan. Berikan keterangan mengenai anda, nomor yang bisa dihubungi dan bersedia menjadi saksi ketika diminta.
D. Terakhir, ketika tidak ada satupun dari pihak kepolisian yang datang ketempat kejadian, maka andalah yang harus mendatangi langsung kantor polisi terdekat.

Sabtu, 19 Januari 2013

 CARA SETTING KARBURATOR VEGA
By YMVC PACITAN
SALAM SATU ASPAL


Tugas utama karburator adalah mencampur Bahan Bakar (BB) + Udara (O2). Kira-kira dengan perbandingan range nya BB : O2 adl 1 : 13-15. Pokoknya gmn caranya biar mesin dapet suplai campuran segitu.

Kenapa pake range, padahal teori di buku2 pembakaran ideal itu 1:14?

Jwbannya adl Karena kondisi mesin & linkungan mempengaruhi settingan campuran BB:O2.


Misal:

Kompresi makin tinggi BERARTI mesin makin panas BERARTI butuh suplai BB lebih banyak biar mesin gak jebol.
Humidity (kelembaban) lingkungan makin tinggi BERARTI campuran BB terkontaminasi air, BERARTI campuran makin miskin, BERARTI bensin hrs lebih banyak.
Suhu lingkungan rendah BERARTI suhu kerja mesin turun BERARTI bensin harus dikurangi agar suhu kerja mesin jadi ideal.
Knalpot bobokan (Free flow) BERARTI rpm makin tinggi BERARTI suhu mesin meningkat BERARTI butuh BB makin tinggi.
Dan masih banyak lagi parameter yg harus diperhatiin termasuk desain lubang masuk pada blok yg b’pengaruh dg settingan spuyer sebagai penyalur BB.
Itu teori dasarnya.

Setting Karbu:

Karbu pny 2 spuyer :

Satu buah main jet (tuk NSR std ukurannya 130) yg berperan meyalurkan BB saat bukaan gas sekitar setengah putaran keatas
Satu buah pilot jet (NSR std ukurannya 45) yg berperan menyalurkan BB dari putaran gas 0 derajat sampe penuh, cm efek dari pilot jet ini bisa dikatakan tidak terlalu signifikan pada bukaan gas penuh N rpm mesin yg sudah tinggi.
Hal lain yg berpengaruh dengan setingan termasuk :

Ukuran Venturi karbu
Jarum skep
Stelan angin
Power jet.
Venturi karbu makin besar maka makin banyak udara yg lewat shg butuh spuyer lebih besar baik pilot atau main jetnya spy campuran bisa pas.

Trus kapan kita membesarkan ato mengecilkan spuyer2 tadi?

Sebelumnya hrs tahu dulu gejala2 mesin saat kekurangan BB dan kebanyakan BB:

1. “Ngempos” adalah gejala mesin spt kehilangan tenaga yg disebabkan kekurangan BB

2. “Mberebet” adl gejala mesin yg sebenernya dirasa padat cm tenaga seperti tertahan dan kadang dibarengi dengan suara benturan logam kalo settingannya terlalu basah.

Berarti kl NGEMPOS mesin butuh BB, kl BREBET mesin kebanyakan BB.

Kasus-Kasus

Nah berikut kasus2 yg sering terjadi krn masalah pilot jet :

Motor kl pagi susah hidup krn begitu gas dibuka ngempos terus mati ya berarti naekin pilot jet.
Motor dah jalan tapi sering tiba2 kehilangan tenaga saat putaran gas N putaran rendah berarti naekin pilot jet
Motor sering over heat saat jalan pelan berarti minta naek pilot jet
Motor brebet di putaran bawah tapi enak di put atas berarti pilot jet kebesaran.
Motor gak pake di cuk kl pagi N bisa langsung start
(ini jg gak normal) berarti pilot hrs turun.

Kesimpulannya, kl ada gejala ngempos,suhu tinggi diputaran yg relatif rendah maka minta naek pilot jet, N kl ada gejala brebet di put rendah jg maka pilot hrs turun.

Trus tuk kasus2 mainjet:

Mtr dibawa kebut2an sampe putaran atas trus begitu finish jalan pelan2 jadi ngempos dibarengi asep ngebul BERARTI suhu saat putaran tinggi meningkat drastis BERARTI main jet minta naik
Nafas motor di putaran atas terlalu panjang berarti mainjet minta naik.
Mtr ngelitik padahal yg lain normal BERARTI suhu mesin SANGAT TINGGI saat putaran atas BERARTI main jet minta naik.
Motor Brebet di put atas saja berarti main jet minta turun
dll
Kesimpulannya, jika mtr Brebet di put atas berarti main jet hrs turun, jika mtr suhunya tinggi di putaran atas berarti main jet minta naik.

Note:

Setiap ada perubahan ukuran spuyer wajib setting angin
Jangan berpatokan pada indikator suhu di dashboard tuk panduan setting krn pasti gak sesuai, ini butuh joki yg feelingnya dah kuat.
Adakalanya detonasi tdk bisa diobati dengan naekin spuyer jika detonasinya sudah parah. Ini berarti ada ketidaknormalan pada komponen mesin lainnya.

By Arief YMVC #AE 011 PC#

                          VEGA ZR ANTI MOGOK,SAAT BANJIR

Vegalovers, disaat musim Hujan ini tentu membuat kita was-was dalam berkendara, apalagi saat menghadapi kondisi banjir, nah dengan motor Yamaha Vega ZR para pemiliknya tidak perlu khawatir motor akan mogok saat melewati banjir "Exclaim"  pada motor tersebut asalkan bagian karburator tidak terendam banjir maka motor tidak akan mogok, dengan rancangan Cap Busi yang kedap air membuat suplai percikan api buat kebutuhan ruang bakar tidak akan terhadang oleh air, makanya mesin Vega ZR tetap hidup.Untuk membuktikannya maka diadakanlah eksperimen!! mesin Vega ZR direndam air sampai 2/3 dari tinggi Roda depannya selama 24 jam nonstop Big Suprise dan luar biasanya mesin tidak mati Exclaim (Eksperimen ini dilakukan di Banjarmasin, Kalimantan)
Nah terbukti kalo Vega ZR anti banjir! bagi vegalovers tidak perlu khawatir nie saat2 hujan seperti ini tapi tetap ya bro Safety Riding

Jumat, 11 Januari 2013

Perkiraan Cuaca Di Kab.Pacitan
Mulai Tgl 11 Januari sampai 16 Januari 2013




11 Januari Chance of a Thunderstorm
28°C (82°F)
angin 39 km/h Barat wind West Probabilitas Precipitation: 30%
12 Januari Suhu
30°C (86°F)
angin 32 km/h Barat-barat laut wind WNW Probabilitas Precipitation: 10%
13 Januari Chance of a Thunderstorm
29°C (84°F)
angin 14 km/h Northwestern wind NW Probabilitas Precipitation: 30%
14 Januari Chance of a Thunderstorm
29°C (84°F)
angin 10 km/h Northwestern wind NW Probabilitas Precipitation: 20%
15 Januari Chance of a Thunderstorm
28°C (82°F)
angin 7 km/h Southwest wind SW Probabilitas Precipitation: 30%
16 Januari Chance of a Thunderstorm
28°C (82°F)
angin 7 km/h Barat-barat Haria wind WSW Probabilitas Precipitation:

Kamis, 10 Januari 2013

 TIPS TOURING SAAT HUJAN

By YMVC PACITAN

Indonesia yang beriklim Tropis mengenal 2 musim, yaitu Musim kemarau dan Penghujan. Di bulan April ini, di wilayah saya (Jatim) masih masuk bulan Penghujan. Hujan bisa turun setiap saat, bahkan disaat pagi hari atau siang yang terik.Resiko kehujanan pasti mengancam setiap Bikers. Termasuk juga saya yang tidak setiap hari memakai mobil.

Berikut beberapa Tips Touring disaat hujan, berdasarkan pengalaman pribadi.

PERSIAPAN SEBELUM HUJAN
1. Siapkan motor anda untuk melibas air. Hal tersebut meliputi;
  • Karburator. Idealnya Filter karburator tidak anda lepas atau anda ganti dengan model terbuka. Karena resiko uap air masuk sangat tinggi. Uap air bisa menyebabkan uap bensin tercampur air dan mengakibatkan terganggunya proses pembakaran.
  • Sistim pengapian. Sekarang memang sudah jaman CDI. Kalau toh para Bikers yang masih menggunakan Platina itu sedikit. Pengapian perlu kita lindungi dari Air. Dari mulai CDI sampai Spurk Plug/ tutup busi. Pakailah yang masi rapat. Bila karet penutup di Spurkplug sudah getas, baiknya anda ganti dengan yang baru.
  • Alur ban. Alur ban yang sudah mulai berkurang dan tipikal ban racing, tentunya sedikit rawan untuk diajak kebut-kebutan disaat hujan. Bila perlu, carilah ban yang alurnya mampu membuang air.
  • Tekanan angin ban. Tekanan angin ban yang terlampau keras bisa menyebabkan cengkraman roda berkurang karena ban cenderung membulat. Contohnya, untuk Scorpio saya pakai tekanan 30 psi untuk depan, dan 35 psi untuk belakang.
  • Kelistrikan. Lampu utama, lampu belakang, dan sein sangat penting sekali, terutama disaat hujan. lampu-lampu tersebut membantu menunjukkan keberadaan kita terhadap bikers/ pengguna jalan lain.Jangan lupa juga reflektor bila perlu.
  • Rem. Rem yang terlampau pakem bisa mengakibatkan roda mengunci dan terpeleset. setel standart sajalah.
2. Persiapan pengendara dan barang bawaan.
  • Klo fisik anda lelah dan memaksakan diri touring disaat hujan, maka perbanyaklah istirahat di tempat aman bila sudah mulai merasakan kondisi konsentrasi menurun.
  • Pakailah kaca helm yang bening, bukan berwarna hitam atau pelangi. Karena disaat hujan penglihatan kita otomatis berkurang.
  • Pakai baju berwarna terang. Warna terang juga bisa kita peroleh dari warna helm, jas hujan, tas backpack atau juga cover backpack.
  • Lebih aman, pakailah Jas Hujan model Two Pieces, bukan batman/ponco. Sering saya mendengar ada kecelakaan gara-gara jas hujan ponco terjerat jari-jari roda atau kendaraan lain. Warna terang sangat disarankan.
  • Amankan barang bawaan dari hujan. Selalu bawa tas kresek besar minimal 3 buah. 1 untuk barang2 besar, kedua dompet dan hp atau barang berharga lain, ketiga untuk mengamankan sepatu.
  • Cover Bag untuk backpack yang dijual di Gearshop bisa jadi pilihan, tapi bukan pula jaminan. Karena beberapa hari yg lalu, berkas-berkas saya hancur akibat derasnya hujan. warna terang juga dianjurkan. harganya bervariasi, dari Rp.25ribu untuk kapasitas 25 liter sampai 100an untuk kapasitas yang lebih besar.
  • Memang rawan juga berkendara tanpa memakai sepatu, sebisa mungkin, bila anda sudah mengira akan hujan, Bawalah sepatu cadangan yang biasa-biasa sajalah, yang bisa diajak berbasah-basah ria.
PERILAKU SELAMA BERKENDARA
3. Perilaku selama berkendara.
  • Jadilah bikers yang selalu mengutamakan Responsible riding (saling menghargai).
  • Bila hujan deras, tidak ada salahnya anda menyalakan lampu utama. Sebagai penanda keberadaan anda.
  • Kurangi kecepatan bila melewati genangan. Genangan air bisa mengakibatkan efek aquapanning(bener gak sih tulisannya spt itu??). siapa tahu juga di genangan tersebut ada lubang besar yang siap membuat anda terpelanting. nahhh lo!!!
  • Hati2lah terhadap rel kereta api. Usahakan anda melewati dalam posisi tegak lurus/ memotong. Posisikan diri anda serileks mungkin dan konsentrasi. Untuk menghadapi kemungkinan terpeleset.
  • Kondisi hujan pada malam hari, mampu mengurangi penglihatan kita sekitar 50%. Oleh karena itu, jadikanlah kendaraan lain atau garis putih marka jalan sebagai patokan.
  • Buta sesaat. Kondisi hujan, seringkali memaksa bikers dan kendaraan lain untuk menyalakan lampu jauh (dim)/ tambahan yang sangat mengganggu pengendara yang berlawanan arah. Segera beri tanda sein ke kanan, kode dengan lampu jauh sebentar dengan maksud agar dia mengubah menjadi lampu utama biasa. Kurangi kecepatan. Bila kendaraan lawan tetap tidak mau, baiknya mengalah atau bila ngotot kita nyalakan saja lampu dim kita.. hahaha.. emang enak??
  • Pastikan, barang bawaan sudah aman. Anda tak mau selalu khawatir dengan keadaan barang bawaan anda khan?? karena itu bisa mengganggu konsentrasi anda berkendara.
  • Ada lagi, bila anda mau memakai jas hujan. Carilah tempat berhenti yang aman dan nyaman.. Ingat, siapa tahu anda berhenti di suatu daerah rawan. Pada saat itu anda pasti terfokus untuk segera memakai jas hujan. Waspadalah!! waspadalah!!!
SESUDAH SAMPAI DI TUJUAN
4. Sesudah hujan.
  • Segera siram dengan air biasa (sumur/ PDAM) motor kesayangan anda. Air hujan bisa menyebabkan korosi/berkarat pada kendaraan.
  • Bila sempat, bisa langsung anda cuci motor.
  • Jas hujan,baiknya juga diperlakukan sama. Bahan jas hujan juga bisa berjamur bila anda diamkan. baiknya langsung anda jemur.

                            S.O.P Safety Convoy & Touring

 YMVC PACITAN

TUJUAN, Menjamin agar perjalanan mengendarai sepeda motor secara bersama – sama, dapat berlangsung dengan selamat, tertib, dan aman.


DEFINISI, yang dimaksud dengan :
  1. Road Kapten adalah pengendara sepeda motor yang memimpin perjalanan touring.
  2. Vorijder adalah pengendara sepeda motor yang memimpin barisan konvoi.
  3. Safety Officer adalah peserta touring yang ditunjuk oleh RC (Road Kapten) untuk mengamankan jalur atau jalan yang akan dilalui oleh peserta konvoi.
  4. Sweaper adalah peserta touring yang ditunjuk, untuk mengawasi dan mengamankan posisi peserta touring selama perjalanan.
  5. Technical Officer adalah peserta touring yang di tunjuk oleh RC sebagai petugas yang mengkoordinir bantuan teknis terhadap kerusakan teknis kendaraan peserta touring.
  6. Formasi adalah bentuk susunan pengendara sepeda motor dalam barisan selama perjalanan touring.

KETENTUAN UMUM, antara lain:
  1. Setiap pelaksanaan touring harus dipimpin oleh seorang RC dan setidak tidaknya dibantu oleh 1 (satu) orang Vorijder, 2 (dua) orang Safety Officer, 2 orang Sweaper, 1 orang Technical Officer.
     
  2. Road Kapten adalah pimpinan tertinggi dalam satu group pengendara sepeda motor yang melaksanakan touring.
     
  3. Semua peserta touring tanpa terkecuali harus mentaati etika touring sebagai berikut:
  • Datang dan berangkat tepat pada waktu yang telah ditentukan.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas (dilarang keras menerobos lampu merah berhenti sembarangan, dll.)
  • Dilarang keras mengintimidasi pengguna jalan lain (memukul, menendang, melukai, meludahi, atau  bentuk2 arogansi lainnya)
  • Tidak saling mendahului atau berebut jalan.
  • Tidak melakukan manuver2 atau atraksi2 berbahaya saat touring berlangsung (lepas tangan, angkat ban, zig –zag, memainkan kenalpot berlebihan, dan aksi2 yang lainnya yang bisa membahayakan pengguna jalan lain dan anggota rombongan HMPC).
  • Memberikan kesempatan kepada pengendara lain yang secara terpaksa karena kondisi lalu lintas harus masuk dalam barisan konvoi.
  • Tidak menggunakan Sirine dan Klakson secara berlebihan terutama pada saat kondisi macet, kecuali untuk kondisi Emergency. (Sirine boleh di gunakan, jika menggunakan pengawalan Kepolisian, Surat Kepolisian, Menyalip Truck dan sejenisnya, Memberikan isyarat Touring dimulai atau memang dalam keadaan darurat).
  • Memberikan salam penghormatan dangan mengancungkan ibu jari kanan atau kiri atau membunyikan klakson 1 kali kepada polisi yang berugas di jalanan.
  • Kecepatan berkendara disesuaikan dengan kondisi jalan (batas maksimal 80 Km/jam, untuk luar kota, dalam kota 60 Km/jam).
  • Konvoi selalu diusahakan berada di jalur Kiri.(Dalam kondisi - kondisi tertentu, boleh menggunakan jalur kanan, dengan memperhatikan kondisi sekitarnya).
  • Memberikan isyarat Sopan saat meminta jalan kepada pengguna jalanlainnya, dan mengucapkan terima kasih dengan mengacungkan Ibu jari kanan atau kiri.
  • Waspada dan tetap konsentrasi selama berkendara.
  • Tidak Egois, pemaaf dan empaty (mengalah) terhadap pengendara lain (pengguna jalan).
  • Selalu menerapkan tata cara berkendara yang aman dan benar.
  • Dapat mempertahankan suasana hati yang Positif.
  • Selalu tenang dan tidak terpengaruh atas Provokasi dari pengendara lain.
  • Dapat mengontrol Emosi yang berubah ubah.
     
  1. Semua peserta touring tanpa terkecuali harus melengkapi kendaraannya minimal dengan kondisi sebagai berikut :
  • Kaca Spion harus lengkap serta berfungsi dengan baik.
  • Seluruh lampu harus berfungsi dengan baik, Ban kendaraan dalam kondisi layak jalan.
  • Rem depan dan belakang berfungsi dengan baik.
  • Klakson dan Reting (kanan dan kiri) berfungsi dengan baik.
  • Memiliki dan membawa surat2 kendaraan serta pengenal diri (STNK, SIM C, KTP).
  • Tools Kit standard tersedia.
  • Oli, Minyak Rem, Kampas Rem, dalam kondisi layak pakai.
  • Bahan Bakar Full.
     
  1. Semua peserta touring tanpa terkecuali harus dalam Kondisi Prima, tidak dalam pengaruh Obat2an dan Alkohol, Serta melengkapi diri minimal dengan kondisi sebagai berikut:
  • Menggunakan Helm Full Face atau Half Face, dengan kondisi yang layak pakai. (Dilarang menggunakan Helm Topi atau Cetok, atau tidak menggunakan helm sama sekali).
  • Menggunakan sarung tangan.
  • Menggunakan sepatu safety.
  • Memakai Body Protector, minimal Jaket tebal.
  • Membawa Jas Hujan.
  • Membawa perlengkapan P3K dan Obat2 kesehatan untuk keperluan Pribadi.
     
  1. Perlengkapan standard petugas touring adalah :
  • Rompi Spotlights (Warna Cerah atau memantul).
  • Sirine atau Klakson khusus.
  • Lampu rotator Warna kuning. (Jika ada)
  • Strobo.
  • RF Communicator.
  • Safety Flash Light.
     
  1. Urutan penempatan peserta Touring didalam Formasi didasarkan pada tingkat pengalaman mengikuti Touring, yang belum berpengalaman harus di tempatkan sedekat mungkin dengan Vorijder, demikian seterusnya.

Tanggung Jawab dan Wewenang

Road Kapten,
  • Membawahi Vorijder, Safety Officer, Sweaper dan Technical Officer.
  • Bertanggung jawab untuk membawa peserta touring ketujuan dengan selamat dan aman, di Bantu oleh petugas touring.
  • Membatalkan perjalanan atas dasar pertimbangan keselamatan dan keamanan perjalanan.
  • Atas dasar keselamatan dan keamanan, berhak menolak seorang anggota menjadi peserta Touring.
  • Menyusun rencana Route perjalanan, lama perjalanan, menentukan tempat penghentian sementara, peserta touring, petugas touring dan potensi bahaya.
  • Menyampaikan rencana Route perjalanan, lama perjalanan, menentukan tempat penghentian sementara, peserta touring, petugas touring dan potensi bahaya, kepada para peserta Touring.
  • Melaksanakan pemeriksaan kelayakan kondisi kendaraan para peserta Touring.
  • Memberikan isyarat dimulainya Touring.
  • Mengendalikan perjalanan Touring melalui isyarat Radio Komunikasi.
  • Menolak hubungan Radio yang di anggap tidak perlu.
  • Memberikan laporan perjalanan touring kepada Ketua HMPC Chapter dan Kepala Divisi Touring HMPC Lampung.
  • Dapat diwakilkan oleh peserta lain yang di tunjuk oleh RC. (Jika dalam kondisi kurang Prima, sakit, dan hal2 yang tidak di inginkan).

Vorijder,
  • Mengikuti intruksi Kapten.
  • Bertanggung jawab kepada Kapten.
  • Membawahi SafetyOfficer dan Sweaper.
  • Mengatur kecepatan dan arah perjalanan.
  • Mengatur formasi konvoi dengan memberikan isyarat Tangan atau RadioCm.
  • Meminta bantuan Safety Officer untuk melihat dan mengamankan kondisi lalulintas yang akan dilalui.

Safety Officer,
  • Bertanggung jawab kepada Road Kapten.
  • Memperhatikan kondisi lalu lintas serta kendaraan – kendaraan yanglain dan kemudian memberitahu Kapten, Vooridjer dan peserta Touring melalui Radio atau gerakan tangan tentang kemungkinan yang membahayakan dari bagian depan dan belakang konvoi, seperti misalnya kendaraan yang akan menyerobot jalur peserta konvoi dan truck yang akan menyalip serta bahaya terpaan angin yang di timbulkan.
  • Mengawasi jalur yang menyempit dan masuk ke jalur yang menyempit tersebut untuk ”menutup pintu” bagi kendaraan lain yang akanberbaur ke dalam Formasi.
  • Berganti atau pindah jalur sebelum peserta touring, untuk menyarankan jalur sehingga peserta toring dapat memasuki jalur perjalanan dengan aman.

Sweaper,
  • Bertanggung jawab kepada Kapten.
  • Memastikan peserta Touring tetap dalam Formasi barisan Konvoi.
  • Mengawasi Formasi dan memberitahu Kapten masalah yang mungkin terjadi pada Konvoi.
  • Mengatur Formasi agar tetap sesuai yang diinginkan Vooridjer.
  • Mengatur jarak antar peserta touring, sehingga Formasi touring tetap sebagai satu kesatuan barisan.
  • Memberikan bantuan / tanggapan atas kondisi emergency yang dialami oleh peserta Touring.
  • Mengingatkan peserta Touring bila melakukan pelanggaran Etika selama Touring.
  • Menanggapi tindakan provokatif yang mengganggu peserta Touring dari kendaraan lain, dan melaporkan setiap perkembangan situasinya kepada Kapten melalui radio atau aba2 tangan.

Tecnical Officer,
  • Bertanggung jawab kepada Kapten.
  • Mengkoordinir tersedianya bantuan teknis, baik berupa spare part maupun tenaga trampil.
  • Memberikan bantuan teknis terhadap terhadap kerusakanteknis yang di alami peserta touring, dan memberikan saran kepada Kapten apakah perjalanan Touring tetap diteruskan atau ditunda maupun di hentikan.

 Peserta Touring,
  • Mengetahui rute Touring, lama perjalanan dan tempat pemberhentian sementara.
  • Mengikui intruksi Vorijder dan sweaper, yang diberikan melalui isyarat Tangan, Kaki atau lingkungan sekitarnya yang dapat mengakibatkan terganggunya Touring.
FORMASI DAN ISYARAT
  1. Formasi 1
  • Formasi 1 adalah berbaris 1 kebelakang, yaitu peserta Konvoi berbaris 1 dari mulai terdepa (Vorijder) sampai ke belakang (Sweaper).
  • Isyarat yang digunakan untuk Formasi ini diberikan oleh Vorijder dengan mengangkat satu jari telunjuk tangan.
  • Isyarat ini harus di ikuti oleh peserta Touring.
  1. Formasi 2
  • Formasi 2 adalah berbaris 2 kebelakang, yaitu dimana peserta berbaris masing –masing 2 dari mulai barisan terdepan hingga ke belakang (Sweaper). Bila jumlah peserta ganjil, Sweaper atau petugas palingbelakang berada di tengah.
  • Isyarat yang digunakan untuk Formasi ini diberikan oleh Vorijder dengan mengangkat dua jari tangan.
  • Isyarat ini harus di ikuti oleh peserta Touring.
  1. Isyarat dimulainya Touring
  • Mengancungkan ibu jari, berarti kondisi motor dan pengendara siap untuk memulai Touring.
  • Isyarat ini diawali oleh Vorijder, kemudian diikuti oleh seluruh peserta touring untuk menyatakandirinya siap memulai Touring.
  • Kondisi siap berangka adalah, perlengkapan pengendara telah selesai dipakai (sarung tangan, helm, dll) mesin motor telah hidup, lampu depan telah hidup, lampu Hazard atau lampu sign kanan telah menyala.
  • Kapten melakukan Inspeksi hingga kebelakang barisan untuk memastikan semua peserta telah memberikan tanda siap (mengancungkan ibu jari).
  • Setelah memastikan peserta siap, jumlah peserta sesuai rencana, urutan peserta telah sesuai dan petugas Touring telah siap, maka Kapten kembali keposisinya kemudian memberikan isyarat keberangkatan kepada Vorijder dengan tanda mengancungkan ibu jari tangan.
  • Vorijder menyalakan Sirene atau Klakson sebagai tanda dimulainya Touring.
  1. Isyarat Selama Touring
  • Angkat tangan tegak lurus dengan jari – jari tangan terlihat (tidak mengepal), isyarat ini untuk tanda bahwa kondisi kendaraan atau pengendara mengalami gangguan. Isyarat ini terus disampaikan atau diacungkan hingga Petugas Touring mendekat. Isyarat ini tidak perlu di ikuti oleh peserta touring lainnya.
  • Angkat tangan tegak lurus dan melambai – lambai perpisahan, isyarat ini untuk tanda bahwa pengendara tersebut meninggalkan barisan. Isyarat ini tidak perlu diikuti oleh peserta lainnya. Cukup mengklakson 1 kali.
  • Mengarahkan Tangan ke arah Kanan atau Kiri, adalah tanda bahwa Konvoi berbelok ke arah Kanan atau Kiri. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan diikuti oleh peserta Touring.
  • Mengangkat tangan dan mengayunkan ke arah depan, adalah tanda bahwa Konvoi bergerak lurus. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan harus diikuti oleh semua peserta Touring.
  • Mengangkat telunjuk keatas dan memutar membentuk putaran, adalah tanda bahwa Konvoi berputar (U – Turn). Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan harus diikuti oleh peserta Touring.
  • Mengayunkan tangan ke arah bawah, adalah tanda unuk memperlambat kecepatan dan berhati – hati. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, Safety Office serta Sweaper dan harus diikuti oleh peserta Touring.
  • Mengangkat tangan sambil mengepalkan jari tangan, adalah tanda untuk berhenti. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, Safety Officer, Sweaper dan diikuti oleh semua peserta Touring.
  • Menurunkan tangan dan mengayunkan ke arah depan, adalah tanda agar mempercepat kendaraan. Isyarat ini disampaikan oleh Sweaper, dan tidak perlu diikuti oleh para peserta Touring.
  • Menurunkan Kaki Kiri atau Kanan, adalah isyarat adanya Hambatan atau Halangan di sisi Kiri atau di sisi Kanan. Seperti : Lubang, Jalan Rusak, Pembatas Jalan yang membahayakan dll. Isyarat ini diawali oleh Vorijder dan di ikuti oleh para peserta Touring.(Dilarang memberi tanda ke arah Pengguna jalan lain yang berada di jalur kanan lalu lintas).
  • Menurunkan kedua Kaki Kiri dan Kanan adalah isyarat adanya Hambatan atau Halangan. Seperti : Lubang, Jalan Rusak, Polisi Tidur, Perbatasan Jembatan, Rel Kereta Api, dll.
  • Mengangkat telunjuk dan menggerakkan seperti memotong leher, adalah tanda untuk para peserta mematikan mesin, tanda ini di sampaikan oleh Kapten dan di ikuti oleh peserta Touring.
  • Memberi Isyarat seperti menembak, adalah tanda agar Merapihkan Kendaraan,Isyarat ini disampaikan oleh Kapten.
  • Megancungkan jempol adalah isyarat penghormatan, Isyarat ini diawali oleh Vorijder dan diikuti oleh semua peserta Touring.
  • Jika melewati kendaraan lain, seperti Mobil, Motor ataupun Pejalan Kaki, jangan sampai menyentuh, dan hanya memberi isyarat tangan menyuruh minggir, dan meberi tanda jempol untuk Penghormatan.
  • Tangan Kanan atau Kiri menunjuk ke arah Kuping, adalah tanda untuk mematikan Sirine atau Klakson.
  • Memberi Isyarat seperti menunjuk kebawah mengunakan jempol diatas helm atau ke Tangki Motor, adalah tanda untuk mengisi BBM, Isyarat ini di lakukan oleh peserta Touring yang telah kehabisan BBM, dan tidak perlu diikuti peserta Touring. (Jika salah satu anggota Touring melakukan isyarat ini, Sweaper harus mendekati Peserta tersebut, dan memberikan berita Ke Vorijder.)

PERHATIAN !!! Pemberian isyarat, harus memperhatikan keselamatan diri sendiri, peserta Touring atau Konvoi dan Pengguna Jalan Lainya, sehingga tidak terjadi kecelakaan dikarenakan usaha menyampaikan Isyarat.

NB: Prosedur ini telah lulus tahap uji, dan di wajibkan oleh para anggota untuk mematuhinya dan melaksanakannya. Setiap kelalaian para petugas, akan di pantau oleh Pesertadan melaporkan ke Petugas Kapten, dan di lanjutkan dengan disidang dalam rapat pengurus, bukan dari para Peserta. Kepada petugas Sweaper, jika anda tertinggal, mohon dengan sangat, jangan panik, dan berkonsentrasilah diperjalanan, karena berbahaya bagi keselamatan Anda dan Orang lain.

PENTING !!! Keselamatan anda ada ditangan anda Sendiri, dan kesalamatan Peserta, ada pada cara anda membawa diri di Perjalanan. Salam Bikers....

Rabu, 09 Januari 2013


PANITIA GATHERING VOCUS SE-JATENG & DIY
VEGA OWNER CLUB KUDUS
“ Vocus One For All “
Sekretariat : TenggelesRt 06/04 Mejobo, Kudus
Telp. 087 833 756 908, Pin : 3171cb12
 

Nomor             :  001/Pan.Gat/VOCUS Jateng/7/2012
Sifat                :          
Lampiran         :  
Perihal             :  Undangan
Kudus,  01 Desember 2012

           

Dengan hormat,
Bersama ini Kami dari pengurus komunitas  Vega Owner Club Kudus ( VOCUS Kudus ) berencana akan mengadakan event Pra-JAMNAS YVCI ( Yamaha Vega Club Indonesia ) dan Anniversay VOCUS yang ke=7 dengan tema “VOCUS One For All” & sekaligus mengadakan program pengenalan safety riding kepada seluruh club motor Indonesia, khususnya dikota kudus. 
Sehubungan dengan hal tersebut, panitia pelaksana event VOCUS One For All memohon, kiranya temen dari vega Indonesia yang tergabung dalam YVCI khususnya, dapat meluangkan waktu datang dan memeriahkan dalam acara tersebut, yang akan dilaksanakan pada :

Hari                 : Sabtu – Minggu
Tanggal           : 26 – 27 Januari 2013
Waktu             : 17.00 s.d Selesai
Tempat            : Gedung Wanita NGASIRAH Kudus
Dengan uang regristrasi per orang sebesar Rp. 10.000,- rupiah
                        Demikian surat Undangan  dari kami, besar harapan kami agar temen-temen vegators dapat hadir untuk pelaksanaan event tersebut. Dan atas berkenannya dari temen-temen kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Hormat Kami
PANITIA GATHERING VOCUS Se-JAWA TENGAH & DIY
“ VOCUS One For All “

Ketua Panitia



Alfianto D. H
Sekretaris



Yusuf Effendi


CP :     Bayu 087733773040,
Fendy 087 833 756 908, Pin: 3171cb12,
Taqim 085774839795